Jenis Cabe Rawit Paling Dicari dan Laris di Pasaran Indonesia

Temukan jenis-jenis cabai rawit terlaris di pasaran, mulai dari yang super pedas hingga yang paling laris dicari pedagang. Dapatkan informasi lengkapnya di artikel ini!
Jenis Cabe Rawit Paling Dicari dan Laris di Pasaran Indonesia

Jenis Cabai Rawit yang Paling Laku di Pasaran

Pengantar

Cabe rawit, dengan ukurannya yang kecil dan rasanya yang pedas, merupakan salah satu bumbu dapur yang sangat digemari di Indonesia. Jenis-jenis cabai rawit yang banyak beredar di pasaran menawarkan cita rasa dan tingkat kepedasan yang berbeda-beda, sehingga dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing individu. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis cabai rawit yang paling laku di pasaran, disertai dengan penjelasan detail mengenai karakteristik dan keunggulan masing-masing jenis.

Cabai Rawit Setan (Carolina Reaper)

Cabai Rawit Setan merupakan jenis cabai rawit yang saat ini memegang rekor sebagai cabai terpedas di dunia. Tingkat kepedasannya yang luar biasa, mencapai hingga 2,2 juta SHU (Scoville Heat Units), memberikan sensasi pedas yang membara dan bertahan lama. Cabai Rawit Setan memiliki ukuran kecil dengan permukaan yang bergelombang dan warna merah tua. Bentuknya yang unik membuat cabai ini mudah dikenali dan dibedakan dari jenis cabai lainnya.

Cabai Rawit Merah

Cabai Rawit Merah merupakan jenis cabai rawit yang paling umum ditemukan di pasaran. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan sedang, berkisar antara 50.000 hingga 100.000 SHU. Ukurannya yang kecil dan warna merah menyala menjadi ciri khas dari Cabai Rawit Merah. Rasanya yang pedas dan aromanya yang khas menjadikannya cocok digunakan sebagai bumbu sambal, acar, atau hidangan lainnya yang membutuhkan sentuhan kepedasan.

Cabai Rawit Hijau

Cabai Rawit Hijau memiliki tingkat kepedasan yang lebih rendah daripada Cabai Rawit Merah, berkisar antara 25.000 hingga 50.000 SHU. Cabai ini berukuran kecil dengan permukaan yang halus dan warna hijau cerah. Biasanya digunakan ketika cabai matang dan berubah warna menjadi merah. Cabai Rawit Hijau memiliki rasa yang sedikit asam dan pedas yang seimbang, sehingga cocok digunakan dalam berbagai masakan, seperti tumis, sup, atau salad.

Cabai Rawit Kuning

Cabai Rawit Kuning memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi, berkisar antara 100.000 hingga 200.000 SHU. Cabai ini berukuran kecil dengan permukaan yang bergelombang dan warna kuning cerah. Warna kuningnya yang khas memberikan tampilan yang berbeda pada masakan yang menggunakannya. Rasa pedasnya yang tajam dan aromanya yang kuat menjadikannya cocok digunakan sebagai bumbu pecel, sambal, atau hidangan yang membutuhkan sensasi pedas yang kuat.

Cabai Rawit Lombok

Cabai Rawit Lombok merupakan jenis cabai rawit yang berasal dari Lombok, Indonesia. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan yang tinggi, berkisar antara 100.000 hingga 150.000 SHU. Ukurannya yang kecil dan warna merah terang menjadi ciri khas dari Cabai Rawit Lombok. Rasanya yang pedas dan aromanya yang khas menjadikannya bahan utama dalam pembuatan sambal khas Lombok yang terkenal.

Cabai Rawit Puyang

Cabai Rawit Puyang memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi, mencapai hingga 700.000 SHU. Cabai ini berukuran kecil dengan permukaan yang bergelombang dan warna merah gelap. Bentuknya yang unik dan tingkat kepedasannya yang luar biasa menjadikannya bahan yang dicari oleh para pecinta pedas. Cabai Rawit Puyang dapat digunakan sebagai bumbu sambal, acar, atau hidangan lainnya yang membutuhkan sensasi pedas yang dahsyat.

Cabai Rawit Jalapeno

Cabai Rawit Jalapeno merupakan jenis cabai rawit yang berasal dari Meksiko. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan sedang, berkisar antara 2.500 hingga 8.000 SHU. Ukurannya yang sedang dan warna hijau gelap menjadi ciri khas dari Cabai Rawit Jalapeno. Rasanya yang sedikit manis dan pedas yang seimbang membuatnya cocok digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup, salad, atau acar.

Cabai Rawit Habanero

Cabai Rawit Habanero merupakan jenis cabai rawit yang berasal dari Amerika Tengah. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan yang tinggi, berkisar antara 100.000 hingga 350.000 SHU. Ukurannya yang sedang dan warna oranye terang menjadi ciri khas dari Cabai Rawit Habanero. Rasanya yang pedas dan aromanya yang kuat menjadikannya cocok digunakan sebagai bumbu sambal, saus pedas, atau hidangan lainnya yang membutuhkan sensasi pedas yang kuat.

Cabai Rawit Cayenne

Cabai Rawit Cayenne merupakan jenis cabai rawit yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan sedang, berkisar antara 30.000 hingga 50.000 SHU. Ukurannya yang sedang dan warna merah cerah menjadi ciri khas dari Cabai Rawit Cayenne. Rasanya yang pedas dan aromanya yang khas menjadikannya cocok digunakan sebagai bumbu kari, sambal, atau hidangan lainnya yang membutuhkan sentuhan kepedasan.

Kesimpulan

Jenis-jenis cabai rawit yang disebutkan di atas memiliki karakteristik dan tingkat kepedasan yang berbeda-beda, sehingga dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing individu. Cabai Rawit Setan dengan tingkat kepedasan yang ekstrem menjadi pilihan yang tepat bagi pecinta pedas sejati, sedangkan Cabai Rawit Hijau dengan tingkat kepedasan yang lebih rendah cocok digunakan dalam masakan yang membutuhkan sentuhan pedas yang seimbang. Dengan memahami jenis-jenis cabai rawit yang paling laku di pasaran, konsumen dapat memilih cabai yang sesuai untuk jenis masakan yang akan dibuat dan menciptakan hidangan yang lezat dan pedas sesuai selera.